Sehabis membaca blog dari
ciputraentrepreneurship saya terinspirasi untuk menyalin tulisan tersebut. Tentang : "6 cara memotivasi diri" agar nantinya kita bisa memovitasi diri kita sendiri. dan Pembaca blog saya juga bisa menikmatinya.
Apakah Anda merasa kesulitan untuk mencapai
tujuan hidup Anda, bahkan saat Anda tahu tujuan itu sangat berharga ? Mungkin
Anda sudah mencoba mendorong diri sendiri untuk maju dengan segala daya upaya,
tetapi belum tercapai pula.
Alih-alih menggunakan kekuatan keinginan,
Anda butuh motivasi dari diri sendiri. Dengan begitu, Anda tidak akan kehabisan
energi dan Anda mungkin akan merasa menikmati kehidupan dengan lebih baik lagi.
Berikut adalah cara yang bisa Anda lakukan
untuk memotivasi diri sendiri:
Sisihkan
waktu untuk hal yang Anda sukai
Jika Anda bisa memilih hal-hal yang Anda akan
lakukan, entah itu pekerjaan yang akan Anda lakukan atau jurusan yang akan Anda
ambil di perguruan tinggi, pilihlah sesuatu yang akan Anda sukai dan nikmati.
Dengan memilih pekerjaan yang memberi gaji lebih tinggi atau sebuah jurusan
yang terdengar lebih bergengsi tidak akan membuat Anda termotivasi.
Bahkan saat Anda mengerjakan pekerjaan yang
Anda benci, mungkin Anda masih bisa mengendalikan pekerjaan tersebut. Bisakah
Anda meminta untuk dilibatkan dalam proyek baru yang lebih menarik? Bisakah
Anda bekerja sukarela untuk membantu manajer Anda dengan sebuah proyek ?
Berbangga
dengan pekerjaan yang dijalani
Sebagian kegiatan mungkin terlihat sia-sia.
Mungkin Anda hanya satu bagian kecil dalam pekerjaan yang besar dan sulit bagi
orang untuk mengetahui apakah hasil kerja kita signifikan atau tidak. Namun
kenyataannya hal itu membuat perbedaan, perusahaan Anda mungkin tidak akan
merekrut Anda dahulu jika keberadaan Anda tidak diperlukan.
Lebih mudah untuk memotivasi diri sendiri
saat kita bangga dengan apa yang kita kerjakan dan Anda melakukannya dengan
kemampuan terbaik Anda. Apakah Anda membersihkan rumah atau berhadapan dengan
pelanggan, Anda bisa secara sadar memutuskan untuk melakukan yang terbaik.
Pikirkan
hasilnya
Dalam dunia yang ideal, setiap pekerjaan
adalah imbalan itu sendiri. Tentu saja, hal itu tidak selalu terjadi. Anda
mungkin memiliki banyak sekali pekerjaan di daftar Anda yang kurang menarik
atau mengasyikkan tetapi Anda menginginkan untuk tetap melakukannya karena pekerjaan-pekerjaan
itulah yang akan membawa Anda lebih dekat dengan tujuan Anda.
Mencoba berfokus pada hasilnya akan membuat
kita lebih bersemangat. Misalnya saat Anda kesulitan mengerjakan skripsi, Anda
bisa membayangkan kebahagiaan yang terbersit di wajah orang tua saat kita bisa
lulus dan mandiri setelahnya. Atau bayangkan uang yang Anda sudah tabung selama
sekian lama bekerja bisa Anda gunakan untuk membeli sesuatu yang diidam-idamkan,
seperti rumah, kendaraan atau tidak hanya berbentuk benda tetapi bisa berupa
kepuasan abstrak seperti bertamasya, melancong ke tempat baru bersama keluarga dan
orang yang dicintai.
Berhati-hati
dengan penggunaan imbalan Anda
Sebagian orang memotivasi diri dengan
imbalan: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku akan menghadiahi diri
dengan sebatang coklat”. Hal ini bisa membantu jika Anda harus mendorong diri
untuk menyelesaikan tugas tetapi jika Anda melakukannya terlalu sering, Anda akan
bergantung pada imbalan daripada motivasi alami Anda.
Berpikirlah tentang imbalan yang ada dalam
pekerjaan itu sendiri: “Setelah aku menyelesaikan laporan ini, aku merasa lebih
lega” atau “Menyesaikan laporan ini akan membahagiakan orang yang membacanya.”
Daripada memandang pekerjaan sebagai kumpulan beban di agenda harian kita,
mengapa tidak memikirkan tentang dampak nyatanya pada Anda dan orang lain?
Pelajari
sesuatu yang baru
Kita semua adalah pelajar alami. Itulah
bagaimana manusia bertahan hidup. “Belajar” tidak hanya bagi anak kecil dan
siswa di sekolah. Belajar adalah sesuatu yang kita selalu lakukan sepanjang
hayat. Jika Anda pernah berjuang untuk merancang sebuah software baru dan menemui
momen inspiratif, Anda akan tahu betapa mengasyikkannya bisa terus belajar sesuatu
yang baru.
Jika ada area spesifik dalam kehidupan yang
membuat kita kurang termotivasi, itu lebih karena kita tidak percaya diri dalam
melakukannya. Mungkin Anda membenci memasak, menulis, berolahraga atau
pekerjaan lain karena Anda tahu Anda berjuang keras melakukannya dengan baik.Bersabarlah
dalam belajar dan itu bisa membuat mtovasi lebih tinggi.
Tetap
termotivasi saat bekerja
Anda mungkin termotivasi memulai pekerjaan
baru tetapi jika perhatian Anda buyar setelah 5 menit, Anda akan berjuang untuk
menjaga keberadaan motivasi itu. Setiap waktu Anda beralih ke hal lain (seperti
Facebook atau ponsel Anda), Anda sedang mengganggu konsentrasi diri sendiri.
Tetap fokus pada satu hal di satu waktu
bahkan jika itu berarti Anda harus memutuskan koneksi Internet dan memblokir
situs yang mengganggu konsentrasi. Jika Anda terus menunda untuk memulai, itu
akan memberi kesan bahwa pekerjaan itu akan menghantui Anda selamanya. (*/Akhlis)